Cari Blog Ini

Minggu, 05 September 2021

SUARA HATI (Bagian 1)

SUARA HATI (Bagian 1)

Doa Pembukaan

Doa Mohon Kerendahan Hati (PS 141)

Allah yang Mahatinggi, Putra-Mu Yesus telah memberikan teladan kerendahan hati yang tiada tara. Walaupun Allah, Ia telah menghampakan diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dengan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Terima kasih, ya Bapa, atas teladan Yesus ini. Berilah kami semangat Yesus sendiri, agar dengan rendah hati kami menganggap orang lain lebih utama daripada kami sendiri.

Bebaskanlah kami dari kesombongan, dan berilah kami ketabahan kalau karena nama-Mu kami direndahkan. Semoga kami tidak sakit hati kalau kami kurang di hargai atau kurang dihormati, kalau kami diabaikan atau dilupakan. Sebaliknya, semoga kami ikut bahagia kalau orang lain berhasil dan mendapat pujian serta penghargaan.

Ya Bapa, jadikanlah hati kami seperti hati Yesus yang lembut dan rendah hati. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin

 

Menghayati Pengalaman Hidup Sehari-hari Berkaitan dengan Pelaksanaan Suara Hati

 

Simaklah kisah berikut:

Pemimpin yang Punya Nurani

Ada seorang putra mahkota yang bersiap-siap menyongsong hari pelantikannya sebagai raja. Pelantikan raja baru itu akan dirayakan secara meriah dan gegap gempita. Banyak dana dan tenaga rakyat telah dikerahkan untuk perayaan itu.

Pada malam sebelum hari pelantikannya, putra mahkota itu bermimpi. Ia bermimpi tentang bagaimana pesta pelantikannya dipersiapkan. Ia bermimpi bagaimana rakyat kecil dipaksa dan dianiaya untuk memberikan upeti supaya pelantikan itu dirayakan secara mewah dan meriah. Ia bermimpi bagaimana budak-budak dipaksa siang malam untuk bekerja membangun gapura dan panggung pelantikan sang raja. Ia bermimpi bagaimana ratusan pandai emas dipaksa untuk mengumpulkan emas dan membuat mahkota, tongkat dan takhta bagi raja yang baru. Ia bermimpi bagaimana puluhan tukang jahit dikerahkan untuk mempersiapkan mantel dan pakaian pelantikan raja…Raja melihat ada banjir air mata yang mengalir dari jutaan mata yang memandang kepadanya dengan nanar. Ia mendengar riuh tangisan dan jeritan rakyat yang memekakkan telinganya. Dan….ia terbangun dari tidurnya…..

Pada hari pelantikannya, raja tampil dalam pakaian sederhana, tanpa mahkota, tongkat dan takhta kerajaan. Raja tampil seperti rakyat kebanyakan. Tidak ada pesta yang mewah dan gegap gempita. Semua yang telah diperas dari rakyat, dikembalikan. Raja baru berjanji bahwa ia akan mengabdi dan senasib dengan rakyatnya. Pemimpin yang mempunyai hati nurani.

Sumber:  Lalu,  Yosef,  Pr.  Percikan  Kisah-Kisah  Anak  Manusia,  Jakarta:  Komisi Kateketik KWI

 

Peneguhan

a.       Perkembangan   sosial   yang   terjadi   begitu   cepat   mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai. Pergeseran nilai ini juga diperparah dengan faktor yang lain, yakni kurang tertanamnya nilai religius/ agama, lemahnya kontrol proses pencarian jati diri. Kelompok yang paling rentan mendapat pengaruh adalah kaum muda, karena mereka sedang dalam upaya pencarian jati diri.  Oleh karena itu mereka harus mendapatkan pendampingan, sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan dalam hidupnya. Mereka harus belajar membuat keputusan dengan mendengarkan suara hati atau hati nuraninya.

b.      Suara hati mengacu pada istilah conscientia (=Latin) atau conscience (=Inggris) yang berasal dari kata conscio. Conscientia berarti kesadaran, pengetahuan. Hati nurani merupakan kesadaran moral yang timbul dan tumbuh dalam hati manusia, sedangkan hati nurani secara sempit dapat diartikan sebagai penerapan kesadaran moral dalam situasi konkret, yang menilai suatu tindakan manusia atas buruk baiknya. Kesadaran moral itulah bentuk tanggung jawab dari otonomi manusia. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru.

c.       Fungsi suara hati

1)      Suara hati berfungsi sebagai pengingat apakah “saya” harus melakukan atau tidak melakukan. “Saya harus melakukan karena itu baik/benar; saya harus tidak melakukan karena itu tidak baik/ tidak benar. Dengan kata lain suara hati berfungsi sebagai pemberi dorongan untuk melakukan tindakan yang baik dan menghindari perbuatan yang jahat.

2)      Suara hati juga sebagai “hakim” yang akan mengadili: apakah yang saya lakukan tadi “benar” atau “salah”.

3)      Sebagai penyadar manusia akan nilai dan harga dirinya.

d.      Proses suara hati

1)      Sebelum bertindak, ia berfungsi sebagai petunjuk (indeks), yang mengingatkan pengetahuan kita bahwa ada yang baik dan ada yang buruk. Sesungguhnya kesadaran moral semacam ini sudah dimiliki setiap orang dewasa.

2)      Pada saat-saat menjelang bertindak, ia bertindak sebagai hakim (iudeks), yang menyuruh kita melakukan yang baik dan melarang/ menghindari yang jahat. Selama perbuatan itu belum selesai, suara hati akan bekerja terus antara menyuruh melakukan yang baik dan melarang melakukan yang jahat.

3)      Sesudah  tindakan  selesai  dilakukan,  ia  berfungsi  memberikan vonis (vindeks), yang akan menyatakan apakah perbuatan kita itu tepat atau tidak tepat. Bila yang kita lakukan itu benar, ia akan memberikan pujian sehingga kita merasakan ketenangan, tetapi bila yang kita lakukan itu yang jahat dan salah maka  ia akan memberikan hukuman, yang membuat kita merasa bersalah dan tidak tenang, merasa dikejar-kejar kesalahan, dan sebagainya.

 

Doa Penutup

Mazmur 64:111

Hukum Allah kepada Orang yang Fasik

1Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.

2Ya  Allah,  dengarlah  suaraku  pada  waktu  aku  mengaduh,  jagalah  nyawaku terhadap musuh yang dahsyat.

3Sembunyikanlah aku terhadap persepakatan orang jahat, terhadap kerusuhan orang-orang yang melakukan kejahatan,

4yang menajamkan lidahnya seperti pedang, yang membidikkan kata yang pahit seperti panah,

5untuk menembak orang yang tulus hati dari tempat yang tersembunyi; sekonyong- konyong mereka menembak dia dengan tidak takut-takut.

6Mereka berpegang teguh pada maksud yang jahat, mereka membicarakan hendak

memasang perangkap dengan sembunyi; kata mereka: “Siapa yang melihatnya?”

7Mereka merancang kecurangan-kecurangan: “Kami sudah siap, rancangan sudah

rampung.” Alangkah dalamnya batin dan hati orang!

8Tetapi  Allah  menembak  mereka  dengan  panah;  sekonyong-konyong  mereka terluka.

9Ia membuat mereka tergelincir karena lidah mereka; setiap orang yang melihat mereka menggeleng kepala.

10Maka semua orang takut dan memberitakan perbuatan Allah, dan mengakui pekerjaan-Nya.

11Orang benar akan bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,

Seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin.

 

 

Pertanyaan :

1)      Apa saja fungsi suara hati?

2)      Bagaimanakah proses suara hati?