Cari Blog Ini

Kamis, 04 Maret 2021

APP TAHUN 2021 (SEMAKIN BERIMAN, SEMAKIN SOLIDER): PERTEMUAN 1

 

KEUSKUPAN AGUNG MAKASSAR

 

TEMA AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP)

TAHUN 2021

 

SEMAKIN BERIMAN, SEMAKIN SOLIDER

(MEMBANGUN EKONOMI SOLIDARITAS)

 

MODEL PENDAMPINGAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)


 

PERTEMUAN 1

A.      SATUAN PENDIDIKAN               : SMA

B.      MATA PELAJARAN                     : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI

C.      MATERI / SUB MATERI              : ALLAH MENGHENDAKI MANUSIA SEJAHTERA

D.     TAHUN PELAJARAN                   : 2020 / 2021

E.      ALOKASI WAKTU                        : 3 JP (1 PERTEMUAN)

F.       KOMPONEN INTI                        :

1.    Tujuan Pembelajaran:  Melalui pendekatan Kateketis-Saintifik dan menggunakan metode tanya jawab, cerita, penjelasan, penugasan, dan diskusi, peserta didik mampu menyadari bahwa  sejak awal Allah  menghendaki manusia  hidup sejahtera; menyadari   bahwa  Allah,   melalui   inisiatif-Nya, menyediakan sumber-sumber kehidupan untuk dipelihara dan dikelola agar manusia  memperoleh kesejahteraan; menyadari peranan Allah dalam menyejahterakan manusia; diajak  untuk  selalu  bersyukur  kepada  Allah  atas  sumber-sumber  kehidupan  yang telah disediakan untuk keberlangsungan dan kelanjutan hidup  manusia, dengan disiplin, jujur, inovatif, partisipatif, bela rasa, peduli, menyadari kehadiran Allah, dan apresiatif.

 

2.    Kegiatan Pembelajaran :

a)    Kegiatan Pendahuluan:

·   Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta didik.

·   Guru mengajak peserta didik untuk berdoa singkat untuk mengawali pelajaran. Misalnya dengan doa berikut:

 

Allah, Bapa yang Mahabijaksana, Engkau menghendaki agar kami menaklukkan bumi dan mengolahnya lewat aneka kerja. Dengan demikian Engkau menbimbing kami memenuhi kebutuhan hidup kami. Kami bersyukur karena melalui kerja yang bermacam-macam Kau ikutsertakan kami dalam karya-Mu. Engkau sendiri terus bekerja sampai sekarang, bahkan Engkau turut bekerja dalam aneka pekerjaan yang digeluti umat-Mu. Bapa, kami bersyukur  atas  aneka  bidang  kerja  dalam  masyarakat kami, yang mencerminkan keragaman karya-Mu sendiri. Teristimewa kami mengucap syukur atas pekerjaan kami saat ini sebagai pelajar; bantulah kami melaksanakannya dengan segenap hati dan penuh tanggung jawab. Kami percaya bahwa melalui pekerjaan ini Engkau sendiri berkarya dalam diri kami. Semoga melalui pekerjaan ini kami dapat membantu orang- orang yang lemah dan semoga pekerjaan menjadi menjadi pelayanan bagi sesama.

Bapa, kami mohon semangat kesetiaan, ketekunan dan pengorbanan, agar kami dapat meneladan Putra-Mu, Yesus Kristus. Sebagaimana karya Bapa mendatangkan keselamatan semoga pekerjaan kami pun mendatangkan kebaikan dan berguna bagi perkembangan kami serta bermanfaat bagi masyarakat. Demikian pula kami berdoa bagi yang sedang berusaha mencari pekerjaan. Bantulah mereka agar tidak putus asa dan segera menemukan apa yang dicita-citakan.

Ya Bapa, bantulah kami semua agar bekerja bukan hanya untuk makanan yang akan binasa, melainkan juga untuk makanan yang akan bertahan sampai ke hidup yang kekal. Bapa, kami persembahkan kepada-Mu segala usaha dan niat kami, agar menjadi persembahan yang berkenan di hati-Mu, karena Kristus, Tuhan kami. Amin.

Sumber : Puji Syukur no. 197 (dengan sedikit penyesuaian)

 

·   Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik serta tugas yang akan dikerjakan dalam pertemuan ini.

 

b)   Kegiatan Inti:

• Guru menyampaikan gagasan dasar sebagai berikut :

Sejak  manusia  diciptakan,  Allah  menghendaki agar  manusia  hidup  bahagia  dan  sejahtera. Dengan diberi mandat untuk memelihara dan menguasai alam ciptaan lain, Allah  menghendaki agar  manusia dapat  mengelola dan  mengembangkan  alam  ciptaan  itu  untuk  kesejahteraan hidupnya. Bahkan tindakan Allah  untuk  menempatkan  manusia  di  "Taman Kehidupan" yang indah dan berkelimpahan   dengan kebutuhan hidup/makanan menjadi fakta bahwa Allah menyediakan itu semua bagi manusia agar  manusia  mengusahakan  dan  memelihara untuk memperoleh kehidupan dari dalamnya. Allah sendiri tidak berhenti berkarya untuk kesejahteraan manusia, melalui kisah Abraham, Ishak, dan Yakub sampai pada keturunannya dalam sejarah bangsa Israel menjadi sejarah panjang bagaimana Allah   menyiapkan  segala sesuatu  menyangkut  kebutuhan  hidup   manusia   agar  manusia   mengalami "syaloom" damai sejahtera.  Maka  gambaran  Tanah Terjanji, Tanah  Kanaan, tanah yang dijanjikan yang berlimpah susu dan madu menjadi tujuan akhir  perjalanan Bangsa  Israel  untuk  mengalami  kebahagiaan dan kesejahteraan.

 

• Guru mengajak peserta didik untuk mengamati teks Kejadian 2:8-17 berikut ini:

8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. 9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. 10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. 11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. 12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. 13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. 14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. 15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. 16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

 

• Guru memberikan penjelasan atas teks Kitab Suci tersebut:

Teks Kej. 2:8-17 adalah  bagian  dari  kisah penciptaan  tradisi Yahwista  (Kej. 2:4a-25)  yang mengisahkan Allah menciptakan manusia dari debu tanah. Dalam teks bahasa Ibrani (bahasa asli Kitab Suci Perjanjian Lama) ada kedekatan  'kata"  dan "makna"  antara kata  "manusia" (lbr: adam) dan "tanah" (lbr: adamah) (ay. 7). Kisah penciptaan ini mengisahkan bahwa TUHAN Allah membentuk manusia (adam) itu dari debu tanah (adamah). Hal ini menggmbarkan dengan jelas adanya relasi antara manusia dan tanah. Manusia hidup  dan  tergantung pada tanah sebagai sumber kehidupannya.

 

Manusia itu ditempatkan oleh Allah di sebuah tamen di Eden.  Taman ini kemudian dikenal   sebagai Taman Eden  (lbr:  Gan  Eden) atau dalam  terjemahan  bahasa  Yunani.  kata "taman"   itu  diterjemahkan  "paradeison"  yang biasa  juga  disebut Taman Firdaus. Taman itu menumbuhkan berbagai jenis pohon yang menarik dan baik untuk dimakan. Di taman itu, terdapat juga pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yang  ditempatkan  di tengah- tengah taman  itu  (ay.  8-9).  Bagian  ini memperlihatkan  dengan jelas  bahwa  Allah  menjamin seluruh kebutuhan  hidup manusia  supaya dia dapat hidup dengan baik dan sejahtera.  Tentang pohon kehidupan,   umumnya ditafsirkan sebagai lambang kebakaan (bdk.  Kej.   3.27)    dan pohon pengetahuan yang menjadi lambang kemampuan uutuk menentukan sendiri patokan nilai-nilai kehidupan. Sementara sungai yang diceritakan dalam ayat 10-14   menunjukkan sungai itu mengairi taman tersebut dan menjadi  sumber dari sungai-sungai yang mengairi seluruh wilayah  memberi kesuburan  dan  kemakmuran.

 

Manusia yang ditempatkan Allah dalam taman itu mendapat tugas mengusahakan dan  memelihara taman itu  (ay. 15)  serta  kebebasan  untuk  memakan  buah  pohon-pohon itu kecuali pohon pengetahuan yang tidak  boleh disentuh (ay. 16-17). Hukuman apabila manusia memakan buah  pohon  pengetahuan  itu  adalah  kematian.

 

Perikop di atas memberikan inspirasi untuk merefleksikan makna hidup ini. Pertama, tanah merupakan unsur  penting  dalam  kehidupan  manusia  yang  menentukan  kesejahteraan dan  kelanjutan  kehidupan. Manusia dipanggil untuk menjaga dan mengolah  tanah itu dengan baik. Kedua, Allah sungguh baik dan murah hati memberikan kepada manusia seluruh kebutuhan hidupnya sehingga manusia bisa hidup dengan baik dan sejahtera. Hal ini  dijelaskan dengan kisah Taman Eden atau Taman Firdaus yang menyediakan semua kebutuhan manusia. Dalam hal ini, manusia punya tanggungjawab mengolah dan memelihara taman  tersebut. Ketiga, manusia dalam  kehidupannya kendatipun diberi kebebasan  penuh tetapi dia tetap harus setia dan taat kepada  perintah Tuhan sendiri.

 

c)    Kegiatan Penutup:

·       Bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini, serta mendorong peserta didik untuk menyadari bahwa Allah, melalui inisiatif-Nya, menyediakan  sumber-sumber kehidupan untuk dipelihara dan dikelola agar manusia  memperoleh kesejahteraan. Peserta didik juga dimotivasi untuk menyadari peranan Allah dalam mensejahterakan manusia serta diajak  untuk  selalu  bersyukur  kepada  Allah  atas  sumber-sumber kehidupan  yang telah disediakan untuk keberlangsungan dan kelanjutan hidup  manusia.

·       Guru mengajak peserta menutup pertemuan dengan sebuah doa. Misalnya dengan doa berikut :

 

Allah Bapa yang penuh kasih,

Kami bersyukur atas sumber-sumber kehidupan yang telah disediakan untuk keberlangsungan dan kelanjutan hidup kami. Kami juga bersyukur atas anugerah kemampuan atau talenta yang Engkau berikan kepada kami. Semoga dengan talenta itu, kami dapat berkarya dalam hidup kami untuk kemajuan hidup kami serta kemajuan hidup masyarakat serta untuk memuliakan Engkau sepanjang segala masa. Amin.