KEUSKUPAN AGUNG MAKASSAR
TEMA AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP)
TAHUN 2021
SEMAKIN BERIMAN, SEMAKIN SOLIDER
(MEMBANGUN EKONOMI SOLIDARITAS)
MODEL PENDAMPINGAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
PERTEMUAN 1
A. SATUAN PENDIDIKAN : SMA
B. MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN
BUDI PEKERTI
C. MATERI / SUB MATERI :
ALLAH MENGHENDAKI MANUSIA SEJAHTERA
D. TAHUN PELAJARAN : 2020 / 2021
E. ALOKASI WAKTU : 3 JP (1 PERTEMUAN)
F. KOMPONEN INTI :
1.
Tujuan Pembelajaran: Melalui pendekatan Kateketis-Saintifik dan menggunakan
metode tanya jawab, cerita, penjelasan, penugasan, dan diskusi, peserta didik
mampu menyadari bahwa sejak awal
Allah menghendaki manusia hidup sejahtera; menyadari bahwa
Allah, melalui inisiatif-Nya, menyediakan sumber-sumber kehidupan
untuk dipelihara dan dikelola agar manusia
memperoleh kesejahteraan; menyadari peranan Allah dalam menyejahterakan
manusia; diajak untuk selalu
bersyukur kepada Allah
atas sumber-sumber kehidupan
yang telah disediakan untuk keberlangsungan dan kelanjutan hidup manusia, dengan disiplin, jujur, inovatif,
partisipatif, bela rasa, peduli, menyadari kehadiran Allah, dan apresiatif.
2.
Kegiatan Pembelajaran :
a)
Kegiatan Pendahuluan:
·
Guru memberi salam,
selanjutnya menanyakan kabar peserta didik.
·
Guru mengajak
peserta didik untuk berdoa singkat untuk mengawali pelajaran. Misalnya dengan
doa berikut:
Allah, Bapa
yang Mahabijaksana, Engkau menghendaki agar kami menaklukkan bumi dan
mengolahnya lewat aneka kerja. Dengan demikian Engkau menbimbing kami memenuhi
kebutuhan hidup kami. Kami bersyukur karena melalui kerja yang bermacam-macam
Kau ikutsertakan kami dalam karya-Mu. Engkau sendiri terus bekerja sampai
sekarang, bahkan Engkau turut bekerja dalam aneka pekerjaan yang digeluti
umat-Mu. Bapa, kami bersyukur atas aneka
bidang kerja dalam
masyarakat kami, yang mencerminkan keragaman karya-Mu sendiri.
Teristimewa kami mengucap syukur atas pekerjaan kami saat ini sebagai pelajar;
bantulah kami melaksanakannya dengan segenap hati dan penuh tanggung jawab.
Kami percaya bahwa melalui pekerjaan ini Engkau sendiri berkarya dalam diri
kami. Semoga melalui pekerjaan ini kami dapat membantu orang- orang yang lemah
dan semoga pekerjaan menjadi menjadi pelayanan bagi sesama.
Bapa, kami
mohon semangat kesetiaan, ketekunan dan pengorbanan, agar kami dapat meneladan
Putra-Mu, Yesus Kristus. Sebagaimana karya Bapa mendatangkan keselamatan semoga
pekerjaan kami pun mendatangkan kebaikan dan berguna bagi perkembangan kami
serta bermanfaat bagi masyarakat. Demikian pula kami berdoa bagi yang sedang
berusaha mencari pekerjaan. Bantulah mereka agar tidak putus asa dan segera
menemukan apa yang dicita-citakan.
Ya Bapa,
bantulah kami semua agar bekerja bukan hanya untuk makanan yang akan binasa,
melainkan juga untuk makanan yang akan bertahan sampai ke hidup yang kekal.
Bapa, kami persembahkan kepada-Mu segala usaha dan niat kami, agar menjadi
persembahan yang berkenan di hati-Mu, karena Kristus, Tuhan kami. Amin.
Sumber : Puji Syukur
no. 197 (dengan sedikit penyesuaian)
·
Guru menyampaikan
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik serta tugas yang akan dikerjakan dalam pertemuan ini.
b)
Kegiatan Inti:
• Guru menyampaikan gagasan dasar sebagai berikut
:
Sejak
manusia diciptakan, Allah menghendaki
agar manusia hidup
bahagia dan sejahtera. Dengan diberi mandat untuk memelihara
dan menguasai alam ciptaan lain, Allah
menghendaki agar manusia
dapat mengelola dan mengembangkan
alam ciptaan itu
untuk kesejahteraan hidupnya.
Bahkan tindakan Allah untuk menempatkan
manusia di "Taman Kehidupan" yang indah dan berkelimpahan dengan kebutuhan hidup/makanan menjadi fakta
bahwa Allah menyediakan itu semua bagi manusia agar manusia
mengusahakan dan memelihara untuk memperoleh kehidupan dari
dalamnya. Allah sendiri tidak berhenti berkarya untuk kesejahteraan manusia, melalui
kisah Abraham, Ishak, dan Yakub sampai pada keturunannya dalam sejarah bangsa
Israel menjadi sejarah panjang bagaimana Allah
menyiapkan segala sesuatu menyangkut
kebutuhan hidup manusia
agar manusia mengalami "syaloom" damai sejahtera.
Maka gambaran Tanah Terjanji, Tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan yang berlimpah susu
dan madu menjadi tujuan akhir perjalanan
Bangsa Israel untuk
mengalami kebahagiaan dan
kesejahteraan.
• Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
teks Kejadian 2:8-17 berikut ini:
8 Selanjutnya
TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah
ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. 9 Lalu
TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan
yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah
taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. 10 Ada
suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari
situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. 11 Yang
pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah
Hawila, tempat emas ada. 12 Dan
emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu
krisopras. 13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon,
yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. 14 Nama
sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur
Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. 15 TUHAN
Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk
mengusahakan dan memelihara taman itu. 16 Lalu
TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam
taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17 tetapi
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan
buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
• Guru memberikan penjelasan atas teks Kitab Suci
tersebut:
Teks Kej. 2:8-17 adalah bagian
dari kisah penciptaan tradisi Yahwista (Kej. 2:4a-25) yang mengisahkan Allah menciptakan manusia
dari debu tanah. Dalam teks bahasa Ibrani (bahasa asli Kitab Suci Perjanjian
Lama) ada kedekatan 'kata" dan "makna" antara kata
"manusia" (lbr: adam)
dan "tanah" (lbr: adamah)
(ay. 7). Kisah penciptaan ini mengisahkan bahwa TUHAN Allah membentuk manusia (adam) itu dari debu tanah (adamah). Hal ini menggmbarkan dengan
jelas adanya relasi antara manusia dan tanah. Manusia hidup dan
tergantung pada tanah sebagai sumber kehidupannya.
Manusia itu ditempatkan oleh Allah di sebuah tamen di Eden. Taman ini kemudian dikenal sebagai Taman Eden (lbr: Gan
Eden) atau dalam
terjemahan bahasa Yunani.
kata "taman" itu diterjemahkan
"paradeison" yang biasa
juga disebut Taman Firdaus. Taman
itu menumbuhkan berbagai jenis pohon yang menarik dan baik untuk dimakan. Di
taman itu, terdapat juga pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yang ditempatkan
di tengah- tengah taman itu (ay. 8-9).
Bagian ini memperlihatkan dengan jelas
bahwa Allah menjamin seluruh kebutuhan hidup manusia
supaya dia dapat hidup dengan baik dan sejahtera. Tentang pohon kehidupan, umumnya ditafsirkan sebagai lambang kebakaan
(bdk.
Kej. 3.27) dan pohon pengetahuan yang menjadi lambang
kemampuan uutuk menentukan sendiri patokan nilai-nilai kehidupan. Sementara sungai
yang diceritakan dalam ayat 10-14
menunjukkan sungai itu mengairi taman tersebut dan menjadi sumber dari sungai-sungai yang mengairi
seluruh wilayah memberi kesuburan dan
kemakmuran.
Manusia yang ditempatkan Allah dalam taman itu
mendapat tugas mengusahakan dan
memelihara taman itu (ay. 15)
serta kebebasan untuk
memakan buah pohon-pohon itu kecuali pohon pengetahuan yang
tidak boleh disentuh (ay. 16-17). Hukuman apabila manusia
memakan buah pohon pengetahuan
itu adalah kematian.
Perikop di atas memberikan inspirasi untuk
merefleksikan makna hidup ini. Pertama, tanah merupakan unsur penting
dalam kehidupan manusia
yang menentukan kesejahteraan dan kelanjutan
kehidupan. Manusia dipanggil untuk menjaga dan mengolah tanah itu dengan baik. Kedua, Allah sungguh baik
dan murah hati memberikan kepada manusia seluruh kebutuhan hidupnya sehingga manusia
bisa hidup dengan baik dan sejahtera. Hal ini
dijelaskan dengan kisah Taman Eden atau Taman Firdaus yang menyediakan
semua kebutuhan manusia. Dalam hal ini, manusia punya tanggungjawab mengolah
dan memelihara taman tersebut. Ketiga, manusia
dalam kehidupannya kendatipun diberi
kebebasan penuh tetapi dia tetap harus
setia dan taat kepada perintah Tuhan
sendiri.
c)
Kegiatan Penutup:
·
Bersama peserta
didik menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini, serta mendorong peserta didik
untuk menyadari bahwa Allah, melalui inisiatif-Nya, menyediakan sumber-sumber kehidupan untuk dipelihara dan
dikelola agar manusia memperoleh
kesejahteraan. Peserta didik juga dimotivasi untuk menyadari peranan Allah
dalam mensejahterakan manusia serta diajak
untuk selalu bersyukur
kepada Allah atas
sumber-sumber kehidupan yang
telah disediakan untuk keberlangsungan dan kelanjutan hidup manusia.
·
Guru mengajak
peserta menutup pertemuan dengan sebuah doa. Misalnya dengan doa berikut :
Allah Bapa
yang penuh kasih,
Kami
bersyukur atas sumber-sumber kehidupan yang telah disediakan untuk
keberlangsungan dan kelanjutan hidup kami. Kami juga bersyukur atas anugerah
kemampuan atau talenta yang Engkau berikan kepada kami. Semoga dengan talenta
itu, kami dapat berkarya dalam hidup kami untuk kemajuan hidup kami serta
kemajuan hidup masyarakat serta untuk memuliakan Engkau sepanjang segala masa.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar