KEUSKUPAN AGUNG MAKASSAR
TEMA AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP)
TAHUN 2021
SEMAKIN BERIMAN, SEMAKIN SOLIDER
(MEMBANGUN EKONOMI SOLIDARITAS)
MODEL PENDAMPINGAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
PERTEMUAN 3
A. SATUAN PENDIDIKAN : SMA
B. MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN
BUDI PEKERTI
C. MATERI / SUB MATERI :
MANUSIA DIPANGGIL UNTUK HIDUP BERSESAMA
D. TAHUN PELAJARAN : 2020 / 2021
E. ALOKASI WAKTU : 3 JP (1 PERTEMUAN)
F. KOMPONEN INTI :
1. Tujuan
Pembelajaran: Melalui pendekatan Kateketis-Saintifik dan menggunakan metode tanya jawab, cerita,
penjelasan, penugasan, dan diskusi, peserta didik mampu menyadari banwa manusia dipanggil untuk
hidup bersesama; menjalankan fungsi, peran, dan tanggung
jawabnya dalam hidup bersesama;
semakin mampu hidup bukan hanya untuk dirinya
sendiri tetapi untuk sesamanya; semakin yakin bahwa hidup bersesama
tidak akan pernah mendatangkan kemelaratan dan penderitaan, tetapi mendatangkan
suka cita, dengan disiplin, jujur, inovatif, partisipatif, bela rasa, peduli,
menyadari kehadiran Allah, dan apresiatif.
2.
Kegiatan Pembelajaran :
a)
Kegiatan Pendahuluan:
·
Guru memberi
salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta didik.
·
Guru mengajak
peserta didik untuk berdoa untuk mengawali pelajaran. Misalnya, dengan doa
berikut :
Mohon Rahmat Persaudaraan (PS 198)
Allah Bapa kami Yang Maha Pengasih dan
Penyayang,
Engkau telah menanamkan benih kasih
dalam hati semua orang. Bahkan Engkau telah membiarkan Roh-Mu sendiri tinggal
dalam hati semua insan.
Dan Engkau sendiri menghendaki agar kami
saling mengasihi, sebagaimana kami mengasihi diri kami sendiri.
Kami bersyukur kepada-Mu atas kasih-Mu.
Engkau telah mengangkat semua orang
menjadi Anak-Mu, dan mengasihi mereka dengan kasih yang sama.
Semoga kami selalu saling mengasihi dan
hidup rukun sebagai saudara. Lebih-lebih kami bersyukur, karena Yesus selalu
berdoa bagi semua orang, Seperti Yesus sendiri bersatu dengan Dikau.
Kami mohon curahkanlah rahmat
persaudaraan kepada semua orang, Agar mereka tekun mengusahakan kedamaian,
kerukunan, ketenteraman . Bebaskanlah umat-Mu dari hal-hal yang melemahkan
semangat persaudaraan.
Bebaskan kami dari cekcok, iri hati,
fitnah dan sikap hanya mementingkan diri sendiri. Doa ini kami sampaikan
kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin
·
Guru menyampaikan
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik serta tugas yang akan dikerjakan dalam pertemuan ini.
b)
Kegiatan Inti:
• Guru menyampaikan gagasan dasar sebagai berikut :
Manusia
diciptakan sejak semula
sebagai makhluk sosial yang
hidup solider. Dengan
istilah "homo homini socius", manusia
dipanggil untuk hidup
bersesama. Sebagai sesama ciptaan, manusia saling
membutuhkan. Manusia tidak bisa
hidup sendiri, ia membutuhkan orang lain sebagai sesama untuk berinteraksi,
saling menolong, dan saling mengingatkan/menasehati. Manusia membutuhkan persahabatan,
kebersamaan, dan persaudaraan yang
bertumbuh dan berkembang dalam bingkai ikatan cinta akan Yesus yang nyata dalam
keharmonisan hidup satu sama lain.
Dengan begitu, kehidupan bersama menjadi
tempat kita berbagi melalui berbagai macam anugerah yang telah kita terima. Hidup bersesama
berarti menghindari monopoli (kebutuhan) kehidupan dan membangun kekuatan
bersama dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan menuju pada
keselamatan bersama. Oleh karena itu, panggilan untuk hidup bersesama merupakan
perwujudan nilai sebuah pertobatan sejati dari keserakahan dan keegoisan diri
menuju pada transformasi hidup baru dalam Yesus.
• Guru mengajak peserta didik untuk mengamati teks Kisah
Para Rasul 2:41-47 berikut ini:
41 Orang-orang
yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah
mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. 42 Mereka bertekun dalam
pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk
memecahkan roti dan berdoa. 43 Maka ketakutanlah mereka semua,
sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. 44 Dan
semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan
mereka adalah kepunyaan bersama, 45 dan selalu ada dari mereka yang
menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai
dengan keperluan masing-masing. 46 Dengan bertekun dan dengan sehati
mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di
rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan
dengan tulus hati, 47sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua
orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.
• Guru memberikan penjelasan atas teks Kitab Suci
tersebut:
Kisah Para
Rasul 2:41-47 diberi judul "Cara Hidup
Jemaat perdana", yang dimaksud adalah gambaran
hidup bersama (Yun: koinonia) umat
Kristen Yerusalem sebagai cara
hidup umat Kristen
yang ideal. Pada
ayat 41 dlsebutkan
bahwa "Orang-orang yang menerima
perkataan itu adalah mereka yang telah
mendengarkan kotbah Petrus (lih. Kis 2:14-40).
Setelah mereka mendengar kotbah itu,
mereka pun bertobat dan memberi diri dibaptis (bdk. ay. 38). Pada ayat 42
dikisahkan bahwa mereka "bertekun dalam pengajaran para rasul"
merujuk pada ajaran Yesus sendiri yang diteruskan oleh para rasul. Mereka tekun
berdoa dan memecahkan roti (baca:
merayakan ekaristi). Mereka juga saling memperhatikan satu sama lain dengan
menjual miliknya untuk dibagikan. Jumlah mereka
terus bertambah dan
mereka pun disukai semua orang (ay. 43-47).
Teks tersebut
memberikan kita gambaran
jelas tentang cara
hidup ideal dari
umat Kristen. Pertama, mereka menerima
pengajaran para rasul sebagai saksi
Yesus sendiri dan hidup dalam persekutuan. Tuhan pun menambah jumlah mereka dengan orang
yang percaya. Kedua, semangat solidaritas
mereka sangat tinggi, hal itu nampak
dengan jelas dari kerelaan
menjual harta miliknya untuk dibagikan
sehingga tidak ada
yang berkekurangan. Kesaksian hidup ini menjadi gambaran dasar hidup
Kristen sekaligus menjadi
"role model" untuk kehidupan meng-Gereja. Sebagai murid-murid Yesus, kita
dipanggil untuk berkumpul dalam persekutuan dengan Allah, mengikuti
ajaran para rasul, mendengarkan Sabda dan merayakan Ekaristi
serta memberikan perhatian
kepada sesama saudara,
khususnya yang sangat
berkekurangan.
c)
Kegiatan Penutup:
·
Bersama peserta
didik menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini, serta mendorong peserta didik
untuk menyadari bahwa manusia dipanggil untuk
hidup bersesama. Peserta didik juga dimotivasi untuk menjalankan fungsi,
peran, dan tanggung jawabnya dalam hidup bersesama sehingga mereka semakin
mampu hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi untuk sesamanya. Peserta didik
juga diharapkan semakin yakin bahwa hidup bersesama tidak akan pernah
mendatangkan kemelaratan dan penderitaan, tetapi mendatangkan suka cita.
·
Guru mengajak
peserta menutup pertemuan dengan sebuah doa. Misalnya dengan mendaraskan
bersama Mazmur 104 berikut ini:
Kebesaran Tuhan dalam Segala Ciptaan-Nya
1 Pujilah
TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian
keagungan dan semarak,
2 yang berselimutkan terang seperti kain,
yang membentangkan langit seperti tenda,
3 yang mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di
air, yang menjadikan awan- awan sebagai kendaraan-Mu, yang bergerak di atas
sayap angin,
4 yang membuat angin sebagai
suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
5 yang telah
mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya
dan selamanya.
6 Dengan samudera raya
Engkau telah menyelubunginya;
air telah naik melampaui gunung-gunung.
7 Terhadap
hardik-Mu air itu melarikan diri, lari kebingungan terhadap suara guntur-Mu,
8 naik gunung,
turun lembah ke tempat yang Kau tetapkan bagi mereka.
9 Batas
Kau tentukan, takkan
mereka lewati, takkan
kembali mereka menyelubungi bumi.
10 Engkau yang
melepas mata-mata air ke dalam lembah-lembah, mengalir di antara gunung-gunung,
11 memberi minum
segala binatang di padang, memuaskan haus keledai-keledai hutan;
12 di dekatnya
diam burung-burung di udara, bersiul dari antara daun-daunan.
13 Engkau yang memberi minum gunung-gunung dari kamar-kamar loteng- Mu,
bumi kenyang dari buah pekerjaan-Mu.
14 Engkau yang menumbuhkan rumput
bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang
mengeluarkan makanan dari dalam tanah
15 dan anggur
yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan
makanan yang menyegarkan hati manusia.
16 Kenyang
pohon-pohon TUHAN, pohon-pohon aras di Libanon yang ditanam- Nya,
17 di mana
burung-burung bersarang, burung ranggung yang rumahnya di pohon-pohon sanobar;
18 gunung-gunung
tinggi adalah bagi kambing-kambing hutan, bukit-bukit batu adalah tempat
perlindungan bagi pelanduk.
19 Engkau yang
telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat
terbenamnya.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala masa. Amin
(disusun
oleh: A. Donny Reston, SS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar