Cari Blog Ini

Senin, 08 Mei 2023

NARKOBA DAN HIV/AIDS

 

NARKOBA DAN HIV/AIDS

 

MATERI

Ada beberapa jenis Narkoba yaitu narkotika (golongan opiate,  golongan kanabis, dan golongan koka), alkohol,  psikotropika,  dan  zat adiktif  (inhalansia, misalnya  aseton, thinner cat, lem; dan kafein yang terkandung dalam kopi).

 

Ada beberapa tahap – tahap dan gejala orang kecanduan Narkoba yaitu diawali dengan user (pemakai coba-coba), abuser (pemakai iseng), dan akhirnya menjadi seorang pecandu (pemakai tetap).

Tanda-tanda orang yang kecanduan narkoba dapat dilihat dari keadaan fisiknya (msialnya menurun drastis, sering batuk, pucat, dll), keadaan emosi yang tidak stabil, sangat sensitif dan cepat bosan, perilakunya menjadi tidak biasa (malas, sering bohong, ingkar janji, dll)

 

Secara garis besar, ada dua faktor yang menyebabkan  orang terlibat Narkoba, yaitu:

·       Faktor intern yang meliputi:

o   Kepribadian (Kegelisahan, pertentangan, berkeinginan besar untuk mencoba hal baru, senang berkhayal dan berfantasi, mudah bosan, kurang sabar, mudah kecewa, mencari identitas diri dengan kegiatan berkelompok, senang akan suasana meriah/ramai, dll)

o   Intelegensi di bawah rata-rata pada kelompok usianya.

o   Mencari pemecahan masalah

o   Dorongan kenikmatan

o   Ketidaktahuan

·       Faktor ekstern yang meliputi:

o   Pengaruh keluarga yang terlalu memanjakan atau terlalu keras dan suasana yang tidak harmonis.

o   Pengaruh sekolah yang tidak memiliki disiplin.

o   Pengaruh masyarakat yang sudah dibanjiri narkoba.

 

            HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, merupakan virus yang mengurangi kekebalan tubuh manusia. Virus ini menyebabkan AIDS yaitu Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh.

 

HIV / AIDS  dapat tertular dengan cara:

·       Melalui hubungan seksual dengan penderita

·       Suntikan atau infus darah yang terkontaminasi virus HIV.

·       Pemindahan virus dari ibu yang terinfeksi kepada anaknya sebelum atau selama proses kelahiran atau melalui ASI.

·       Penelitian menunjukkan kemungkinan penularan HIV sangat tinggi pada pasangan seksual yang menderita herpers, sifilis, atau penyakit kelamin menular lainnya.

·       Melalui oral seks (hubungan seksual melalui mulut)

·       Pada wanita hamil dapat ditularkan kepada janinnya melalui plasenta atau saat persalinan (melalui jalan lahir)

 

Menghadapi masalah Narkoba dan HIV/AIDS, Santo Paulus menghimbau orang beriman untuk menghormati dirinya karena diri kita adalah Bait Allah. Itu berarti kekacauan yang terjadi di dalam diri kita juga kekacauan dalam Bait Allah. Mengkonsumsi Narkoba dan hidup dengan gaya freesex juga merusak Bait Allah dalam diri kita. Bila Narkoba dan HIV?AIDS telah merusak manusia maka manusia sulit untuk menggerakkan akal budi, hati dan perilakunya menurut kehendak Allah.

 

Usaha Negara kita dalam mengatasi Narkoba dan HIV/Aids nampak dalam UU No. 25 thn 2000 dan membentuk BKNN (Badan Koordinasi Narkotika Nasional) dan mendirikan RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan Obat serta memberikan dukungan moral dan materil bagi panti-panti rehabilitasi yang ada.

 

Yang dapat dilakukan Gereja untuk menangani masalah HIV / AIDS  adalah:

·       Karena masalah Narkoba/Napza bukan soal kerentanan pribadi, tetapi juga merupakan masalah politis dan ekonomis, maka Gereja Katolik menyatakan kutukan terhadap kejahatan pribadi dan sosial yang menyebabkan dan menguntungkan bagi penyalahgunaan Narkoba/Napza.

·       Memperkuat kesaksian Injil dari orang-orang beriman yang mengabdikan dirinya kepada pengobatan pemakai Narkoba menurut teladan Yesus Kristus, yang tidak datang untuk dilayani melainkan untuk melayani. Konkritnya adalah dengan pendidikan moral, member informasi yang benar dan baik tentang Narkoba dan HIV/AIDS, dll.

·       Menyatakan cinta kasih ke-Bapa-an Allah yang diarahkan kepada keselamatan setiap pengguna narkoba dan para penderita HIV/AIDS, melalui cinta yang mengatasi rasa bersalah.

·       Melakukan tindakan pengobatan dan rehabilitasi.

·       Memutuskan mata rantai permintaan atau distribusi Narkoba dengan cara memperkuat pertahanan keluarga dan pembinaan remaja ditingkat lingkungan, wilayah, dan  paroki.

 

Yang dapat dilakukan oleh setiap orang untuk membantu orang lain yang kecanduan Narkoba atau menderita HIV/AIDS adalah:

·       Tidak menjauhi atau menolak mereka yang kecanduan Narkoba atau terinfeksi HIV/AIDS karena mereka adalah manusia yang paling kesepian di dunia.

·       Memberi peneguhan bahwa mereka dapat mengatasi persoalannya, bangkit dan memulai hidup yang baru.

·       Menjadi sahabat dan pendamping mereka dengan mendengar keluh kesah mereka.

 

PENDALAMAN

1.      Santo Paulus pernah berkata bahwa diri kita adalah Bait Allah. Apa maksudnya?

2.     Apa saja usaha negara untuk menghadapi Narkoba dan HIV/AIDS?

3.   Apa yang dapat dilakukan Gereja untuk menghadapi Narkoba dan HIV/AIDS?

4.     Apa yang dapat dilakukan oleh setiap orang untuk membantu orang lain yang kecanduan Narkoba atau menderita HIV/AIDS?