NARKOBA
DAN HIV/AIDS
MATERI
Ada
beberapa jenis Narkoba yaitu narkotika (golongan opiate, golongan kanabis, dan golongan koka),
alkohol, psikotropika, dan
zat adiktif (inhalansia,
misalnya aseton, thinner cat, lem; dan
kafein yang terkandung dalam kopi).
Ada
beberapa tahap – tahap dan gejala orang kecanduan Narkoba yaitu diawali dengan
user (pemakai coba-coba), abuser (pemakai iseng), dan akhirnya menjadi seorang
pecandu (pemakai tetap).
Tanda-tanda
orang yang kecanduan narkoba dapat dilihat dari keadaan fisiknya (msialnya
menurun drastis, sering batuk, pucat, dll), keadaan emosi yang tidak stabil,
sangat sensitif dan cepat bosan, perilakunya menjadi tidak biasa (malas, sering
bohong, ingkar janji, dll)
Secara
garis besar, ada dua faktor yang menyebabkan orang terlibat Narkoba, yaitu:
·
Faktor
intern yang meliputi:
o Kepribadian (Kegelisahan,
pertentangan, berkeinginan besar untuk mencoba hal baru, senang berkhayal dan
berfantasi, mudah bosan, kurang sabar, mudah kecewa, mencari identitas diri
dengan kegiatan berkelompok, senang akan suasana meriah/ramai, dll)
o Intelegensi di bawah
rata-rata pada kelompok usianya.
o
Mencari pemecahan masalah
o
Dorongan kenikmatan
o
Ketidaktahuan
· Faktor ekstern yang meliputi:
o
Pengaruh keluarga yang terlalu memanjakan atau terlalu
keras dan suasana yang tidak harmonis.
o
Pengaruh sekolah yang tidak memiliki disiplin.
o
Pengaruh masyarakat yang sudah dibanjiri narkoba.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency
Virus, merupakan virus yang mengurangi kekebalan tubuh manusia. Virus ini
menyebabkan AIDS yaitu Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu kumpulan
gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh.
HIV
/ AIDS dapat tertular dengan cara:
·
Melalui
hubungan seksual dengan penderita
· Suntikan atau infus darah yang terkontaminasi virus HIV.
· Pemindahan virus dari ibu yang terinfeksi kepada anaknya sebelum atau
selama proses kelahiran atau melalui ASI.
· Penelitian menunjukkan kemungkinan penularan HIV sangat tinggi pada
pasangan seksual yang menderita herpers,
sifilis, atau penyakit kelamin menular lainnya.
·
Melalui
oral seks (hubungan seksual melalui mulut)
·
Pada
wanita hamil dapat ditularkan kepada janinnya melalui plasenta atau saat
persalinan (melalui jalan lahir)
Menghadapi
masalah Narkoba dan HIV/AIDS, Santo Paulus menghimbau orang beriman untuk
menghormati dirinya karena diri kita adalah Bait Allah. Itu berarti kekacauan
yang terjadi di dalam diri kita juga kekacauan dalam Bait Allah. Mengkonsumsi
Narkoba dan hidup dengan gaya freesex juga merusak Bait Allah dalam diri kita.
Bila Narkoba dan HIV?AIDS telah merusak manusia maka manusia sulit untuk
menggerakkan akal budi, hati dan perilakunya menurut kehendak Allah.
Usaha
Negara kita dalam mengatasi Narkoba dan HIV/Aids nampak dalam UU No. 25 thn 2000
dan membentuk BKNN (Badan Koordinasi Narkotika Nasional) dan mendirikan RSKO
(Rumah Sakit Ketergantungan Obat serta memberikan dukungan moral dan materil
bagi panti-panti rehabilitasi yang ada.
Yang
dapat dilakukan Gereja untuk menangani masalah HIV / AIDS adalah:
·
Karena
masalah Narkoba/Napza bukan soal kerentanan pribadi, tetapi juga merupakan
masalah politis dan ekonomis, maka Gereja Katolik menyatakan kutukan terhadap
kejahatan pribadi dan sosial yang menyebabkan dan menguntungkan bagi
penyalahgunaan Narkoba/Napza.
· Memperkuat kesaksian Injil
dari orang-orang beriman yang mengabdikan dirinya kepada pengobatan pemakai
Narkoba menurut teladan Yesus Kristus, yang tidak datang untuk dilayani
melainkan untuk melayani. Konkritnya adalah dengan pendidikan moral, member
informasi yang benar dan baik tentang Narkoba dan HIV/AIDS, dll.
· Menyatakan cinta kasih ke-Bapa-an Allah yang diarahkan kepada
keselamatan setiap pengguna narkoba dan para penderita HIV/AIDS, melalui cinta
yang mengatasi rasa bersalah.
·
Melakukan
tindakan pengobatan dan rehabilitasi.
·
Memutuskan
mata rantai permintaan atau distribusi Narkoba dengan cara memperkuat
pertahanan keluarga dan pembinaan remaja ditingkat lingkungan, wilayah,
dan paroki.
Yang
dapat dilakukan oleh setiap orang untuk membantu orang lain yang kecanduan
Narkoba atau menderita HIV/AIDS adalah:
·
Tidak
menjauhi atau menolak mereka yang kecanduan Narkoba atau terinfeksi HIV/AIDS
karena mereka adalah manusia yang paling kesepian di dunia.
·
Memberi
peneguhan bahwa mereka dapat mengatasi persoalannya, bangkit dan memulai hidup
yang baru.
· Menjadi sahabat dan pendamping mereka dengan mendengar keluh kesah
mereka.
PENDALAMAN
1. Santo Paulus pernah berkata bahwa diri kita adalah Bait Allah. Apa maksudnya?
2. Apa saja usaha negara untuk menghadapi Narkoba dan
HIV/AIDS?
3. Apa yang dapat dilakukan Gereja untuk menghadapi
Narkoba dan HIV/AIDS?
4. Apa yang dapat dilakukan oleh setiap orang untuk
membantu orang lain yang kecanduan Narkoba atau menderita HIV/AIDS?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar