KEBANGKITAN DAN KENAIKAN YESUS KE
SURGA
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik semakin mengimani
kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga sebagai tanda kemenangan atas maut dan
kemuliaan-Nya untuk keselamatan manusia, sehingga merekapun bersedia untuk
mewartakan kebangkitan Kristus sebagai sumber keselamatan manusia.
Banyak orang tua ketika menasihati
anaknya, kata-katanya sering dikaitan dengan kematian mereka sendiri. Kata-kata
yang sering terdengar antara lain seperti ini: “Nanti kan Bapak/Ibu akan
menjadi tua dan mati”. Pernyataan serupa itu sesunggguhnya merupakan bentuk
peringatan kepada anaknya, agar bilamana hal itu benar-benar terjadi, mereka
tidak kaget, sekaligus merupakan ajakan agar anaknya sejak dini sebelum tiba
saatnya. Walau demikian, ketika benar-benar orang tuanya meninggal, tetap saja
mereka meresa belum siap, dan merasa kehilangan.
Pengalaman seperti itu dialami
oleh para murid Yesus. Selama hidup-Nya, Yesus beberapa kali mengungkapkan
tentang nasib yang akan dialami-Nya: bahwa Ia akan ditolak, menderita sengsara
sampai wafat-Nya. Tetapi Yesus juga beberapa kali memberitahukan bahwa Ia akan
bangkit. Dengan kebangkitan-Nya, Yesus masuk ke dalam kemuliaan Ilahi. Yesus
diimani dan diwartakan tidak hanya sebagai kepenuhan hidup Yesus, tetapi
terutama sebagai sumber keselamatan manusia. Karena kebangkitan Yesus sebagai
keselamatan umat manusia, maka peristiwa wafat dan kebangkitan Yesus harus
diwartakan. Yesus pernah mengatakan kepada para rasul: “Kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”
(Kis. 1: 8).
Kenaikan Yesus ke surga
menggambarkan langkah masuk yang definitif dari kodrat manusiawi Yesus ke dalam
kemuliaan Allah di surga (bdk. Kis. 1:11), tetapi untuk sementara tersembunyi
bagi pandangan manusia (bdk. Kol. 3:3). Yesus Kristus kepala Gereja, mendahului
kita masuk ke dalam kemuliaan Bapa, supaya kita semua sebagai anggota-anggota
tubuh-Nya dapat hidup dalam harapan, sekaligus juga akan bersama Dia untuk
selama-lamanya. Karena Yesus Kristus sudah masuk ke dalam tempat kudus di
surga, maka Ia tanpa henti- hentinya bertindak sebagai Pengantara, yang
senantiasa mencurahkan Roh Kudus ke atas kita.
Doa Pembuka
Allah, sumber hidup dan kehidupan kami,
kami bersyukur atas kehidupan yang Kau anugerahkan kepada kami,
sehingga kami masih bisa berada di tempat ini saat ini.
Kami mohon, bimbinglah kami agar mampu mengisi hidup kami ini
dengan melakukan segala sesuatu yang baik sehingga dapat menghantar kami pada kehidupan
kekal. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami
yang hidup berdaulat bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus
kini dan sepanjang masa. Amin.
Langkah Pertama: Menggali Paham Masyarakat tentang Kehidupan
Sesudah Kematian Sejauh Terungkap dalam Upacara Peringatan Arwah
1. Guru
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, dengan cara
menyapa peserta didik, mengingatkan tugas-tugas yang harus dilakukan,
menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini dan proses serta prosedur penilaian yang
akan dilakukan.
2. Guru
seminggu sebelumnya menugaskan peserta didik untuk mencari informasi dari
buku-buku perpustakaan, atau dari internet atau melakukan wawancara dengan
tokoh adat atau tokoh masyarakat tentang upacara tradisional peringatan arwah
yang ada di daerah mereka.
3. Informasi
itu meliputi:
a.
Nama
upacara dan artinya
b.
Jalannya
upacara
c.
Bahan-bahan
yang diperlukan dan makna dibalik bahan-bahan yang digunakan
d.
Pemimpin
upacara
e.
Tempat
upacara dilaksanakan
f.
Sejauhmana
upacara tersebut memperlihatkan kepercayaan tentang adanya kehidupan sesudah
mati
4. Penyajian
Laporan:
a. Bisa
dalam bentuk uraian atau power point.
b. Masing-masing
kelompok mempresentasikan hasilnya
5. Setelah
semua kelompok selesai presentasi, bila dipandang perlu guru dapat menegaskan
beberapa gagasan, misalnya:
a.
Hampir
dalam semua kelompok suku dan masyarakat di Indonesia memiliki kepercayaan
adanya kehidupan sesudah mati. Itulah sebabnya, ketika manusia mati, ia
diperlakukan dengan sebaik-baiknya. Manusia yang mati tidak dianggap bangkai
yang harus segera dikuburkan. Manusia yang mati adalah pribadi yang tetap
berharga dan patut dihormati. Manusia yang mati dipercaya akan meneruskan
perjalanan hidup kedua di alam baka.
b.
Beberapa
tradisi mengunjungi makam, berdoa di atas pusara leluhur juga masih kuat dalam
masyarakat. Tradisi ini semakin mempertegas, bahwa sekalipun sudah berbeda
dunia, manusia yang masih mengembara di dunia masih bisa berkomunikasi dengan
mereka yang sudah hidup di alam baka. Mereka yang masih hidup mendoakan mereka
yang sudah di alam kubur, sebaliknya mereka yang di alam kubur masih bisa
diminta bantuan untuk mendoakan yang masih hidup.
c.
Dalam
iman Kristiani konsep kehidupan kekal tidak bisa dilepaskan dari kebangkitan.
Harapan adanya hidup kekal tumbuh berkat peristiwa kebangkitan Yesus Kristus.
Langkah Kedua: Memahami Kisah Kebangkitan Yesus dan Penampakan
Yesus Sesudah Kebangkitan-Nya
1. Guru
mengajak peserta didik membaca teks Kitab Suci tentang peristiwa kebangkitan
Yesus dan penampakan Yesus sesudah kebangkitan-Nya, serta menjawab pertanyaan
tentang periokop tersebut. Bila memungkinkan, setelah membaca teks Kitab Suci,
Guru menayangkan video dari Youtube.
a. Mat
27:62-66 Kubur Yesus Dijaga
62Keesokan harinya, yaitu sesudah
hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama
menghadap Pilatus,
63dan mereka berkata: "Tuan,
kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari
Aku akan bangkit.
64Karena itu perintahkanlah untuk
menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya
mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah
bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih
buruk akibatnya dari pada yang pertama."
65Kata Pilatus kepada mereka:
"Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya."
66Maka pergilah mereka dan dengan
bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.
b. Mat
28:11–15 Dusta Mahkamah Agama
11Ketika mereka di tengah jalan,
datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala
yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
12Dan sesudah berunding dengan
tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada
serdadu-serdadu itu
13dan berkata: "Kamu harus
mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam- malam dan mencuri-Nya ketika
kamu sedang tidur.
14Dan apabila hal ini kedengaran
oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh
kesulitan apa-apa."
15Mereka menerima uang itu dan
berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di
antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Pertanyaan:
Pesan apa yang kalian temukan
dalam dua kutipan di atas?
c. Markus:
16:1–20
1Setelah lewat hari Sabat, Maria
Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi
ke kubur dan meminyaki Yesus.
2Dan pagi-pagi benar pada hari
pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.
3Mereka berkata seorang kepada yang
lain: “Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?”
4Tetapi ketika mereka melihat dari
dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling.
5Lalu mereka masuk ke dalam kubur
dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah
kanan. Mereka pun sangat terkejut,
6tetapi orang muda itu berkata
kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan
itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka
membaringkan Dia.
7Tetapi sekarang pergilah,
katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke
Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada
kamu.”
8Lalu mereka keluar dan lari
meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak
mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka
sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus
sendiri dengan perantaraan murid-murid- Nya memberitakan dari Timur ke Barat
berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
9Setelah Yesus bangkit pagi-pagi
pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria
Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.
10Lalu perempuan itu pergi
memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada
waktu itu sedang berkabung dan menangis.
11Tetapi ketika mereka mendengar,
bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya.
12Sesudah itu Ia menampakkan diri
dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam
perjalanan ke luar kota.
13Lalu kembalilah mereka dan
memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada mereka pun
teman-teman itu tidak percaya.
14Akhirnya Ia menampakkan diri
kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela
ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya
kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
15Lalu Ia berkata kepada mereka:
“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16Siapa yang percaya dan dibaptis
akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
17Tanda-tanda ini akan menyertai
orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka
akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
18mereka akan memegang ular, dan
sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka
akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
19Sesudah Tuhan Yesus berbicara
demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke surga, lalu duduk di sebelah kanan
Allah.
20Mereka pun pergilah memberitakan
Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu
dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Pertanyaan:
1)
Apa
yang menjadi bukti bahwa Yesus bangkit?
2)
Bagaimana
reaksi para murid Yesus saat mendengar tentang Yesus bangkit?
3)
Kepada
siapa saja Yesus menampakkan diri menurut teks di atas?
4)
Carilah
kisah penampakan Yesus yang lain dalam Kitab Suci
5)
Apa
makna kebangkitan bagi imanmu?
2. Guru
menjelaskan uraian peristiwa kebangkitan Yesus dan maknanya, atau bisa meminta
peserta didik membacanya dalam Buku Siswa:
a.
Yesus
sungguh bangkit. Kebangkitan Yesus merupakan peristiwa sejarah yang benar-benar
terjadi dalam sejarah manusia, bukan fiksi atau karangan para murid Yesus.
Santo Paulus menegaskan hal ini dalam suratnya kepada umat di Korintus sekitar
tahun 56: “Yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah
kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai
dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan,
pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; dan bahwa Ia telah menampakkan
diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya” (1Kor. 15:3-4).
Penegasan Paulus ini menjadi
sangat penting untuk melawan hoax yang sengaja di bangun oleh Mahkamah Agung,
yang menyebarkan berita bohong bahwa Yesus tidak bangkit, melainkan mayat Yesus
yang dicuri para murid Yesus sendiri (bdk. Mat. 28:11-15). Paulus bisa
mengatakan seperti itu, karena ia sendiri sudah mendengar langsung kesakasian
dari para murid Yesus di depan pintu gerbang Damaskus sesudah ia bertobat (bdk.
Kis. 9:3-18).
b.
Makam
kosong: tanda kebangkitan bagi yang sudah percaya
Sebenarnya Injil tidak
menceritakan bagaimana persisnya Yesus bangkit, tetapi hanya menceritakan
tentang kubur kosong dan penampakan- penampakan-Nya.
Cerita tentang kubur kosong tidak
bisa dijadikan bukti kebangkitan Yesus. Mrk. 16:8 mengungkapkan bahwa kosongnya
makam Yesus tidak menimbulkan kepercayaan wanita-wanita yang menemukannya.
Sebaliknya, mereka ketakutan lalu melarikan diri. Jadi, kita harus
berkesimpulan bahwa makam kosong bukanlah bukti kebangkitan Yesus, melainkan
perandaian.
Apa yang diwartakan oleh makam
kosong bukan bukti fisik kebangkitan Kristus, tetapi lebih merupakan misteri
penyelamatan Allah, yang hanya bisa ditangkap dan dimengerti oleh mereka yang
percaya kepada Yesus. Makam kosong lebih mau menekankan supaya kita: “jangan
mencari Dia (Kristus) yang “hidup”, di antara orang mati” (lih. Luk. 24:5).
Makam yang terbuka, melambangkan duka cita dan kegelapan maut sudah diganti
oleh suka cita dan terang kebangkitan.
Bagi orang yang percaya, makam
kosong juga berarti bahwa jenazah Yesus tidak diambil atau dicuri oleh manusia,
dan bahwa Yesus tidak kembali lagi kepada suatu kehidupan duniawi seperti
Lazarus, tetapi kehidupan yang mulia.
c.
Kebangkitan
disimpulkan dari penampakan Yesus
Kepercayaan bahwa Yesus
benar-benar bangkit disimpulkan dari penampakan Yesus. Pertama kali Yesus
menampakkan diri kepada Maria dari Magdala, Maria Ibu Yakobus dan Salome (bdk.
Mat.28:9-10; Yoh. 20:11-18). Merekalah saksi kebangkitan Yesus yang pertama
kali. Sesudah itu Yesus menampakkan diri kepada Petrus, kemudian kepada kedua
belas murid-Nya (bdk. 1Kor. 15:5).
d.
Tiga
unsur pokok dalam penampakan Yesus
1)
Unsur
Prakarsa
Inisiatif datang dari Yesus. Yesus
sendiri yang memprakarsai penampakan. Yesus “menampakkan diri” atau
“memperlihatkan diri”. Istilah ini menunjukkan dua hal:
a)
Pertama,
sesuatu yang biasanya tidak kelihatan, kini kelihatan. Setelah bangkit, Yesus
tidak termasuk lagi pada dunia yang kelihatan. Agar dapat dilihat oleh
murid-murid-Nya, Yesus harus menjadikan diri- Nya kelihatan.
b)
Kedua,
penglihatan para murid yang “melihat Tuhan” setelah kebangkitan-Nya bukanlah
penglihatan biasa.
2)
Unsur
Pengakuan
Yesus dikenal dan diakui sebagai
Kristus dan Tuhan. Dia yang menampakkan diri-Nya tidak lain dan tidak bukan
adalah Yesus dari Nazareth yang wafat di kayu salib. Dia kini hidup dalam
kemuliaan. Pengakuan ini diungkapkan, “Yesus bangkit dari antara orang mati
pada hari ketiga” (Luk. 24: 46).
3)
Unsur
Kesaksian
Para rasul menerima tugas dari
Tuhan untuk memaklumkan ke-Tuhanan-Nya. Salah satu hal yang mencolok dalam cerita
tentang penampakan ialah para murid mula-mula tidak mengenal Yesus. Mereka
membutuhkan waktu untuk mengenal Yesus kembali. Unsur yang cukup mencolok ini
mempunyai dua arti, yakni:
a)
Pertama,
membuktikan bahwa penglihatan mengenai Yesus yang bangkit tidaklah diciptakan
oleh daya khayal para murid sendiri, tetapi mendatangi mereka dari luar.
b)
Kedua,
menunjukkan betapa Yesus diperbaharui oleh kebangkitan- Nya. Ia tidak lagi
persis sama seperti sebelum wafat dan bangkit.
e.
Mengapa
Kristus Bangkit?
St. Thomas Aquinas menjelaskan
bahwa ada lima alasan mengapa Kristus bangkit.
1)
Pertama,
untuk menyatakan keadilan Allah. Kristus yang rela taat pada kehendak Allah,
menderita dan wafat sudah selayaknya ditinggikan dengan kebangkitan-Nya yang
mulia.
2)
Kedua,
untuk memperkuat iman kita. Rasul Paulus menuliskan, “Tetapi andaikata Kristus
tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga
kepercayaan kamu.” (1Kor. 15:14) Dengan kebangkitan-Nya, maka Kristus sendiri
membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan, dan membuktikan bahwa kematian-Nya bukanlah
satu kekalahan, namun merupakan satu kemenangan yang membawa kehidupan.
3)
Ketiga,
untuk memperkuat pengharapan. Kebangkitan Yesus Kristus dari alam maut serta
merta membawa orang-orang kudus ikut serta bangkit bersama dengan-Nya. Dengan
begitu, kita pun bisa berharap kelak dibangkitkan oleh Allah berkat jasa Yesus
Kristus. Rasul Paulus mengajak kita untuk tidak meragukan kebeenaran
kebangkitan Yesus Kristus, sebagaimana diungkapkannya dalam surat kepada umat
di Korintus: “Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari
antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa
tidak ada kebangkitan orang mati?” (1Kor. 15:12). Kita juga diajak oleh Ayub
memiliki pengharapan yang kuat akan akan kebangkitan: “Tetapi aku tahu:
Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit
tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah, yang aku
sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan
orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu” (Ayub 19:25-27).
4)
Keempat,
agar kita dapat hidup baik. St. Thomas menegaskan bahwa pada saat pembaptisan
kita sudah menerima rahmat turut dikuburkan bersama Kristus, dan karenanya kita
boleh berharap ikut dibangkitkan dari antara orang mati. Tetapi hal itu hanya
mungkin kita peroleh bila pembaptisan disertai dengan pembaharuan hidup kita
sendiri yang semakin baik seturut teladan hidup Yesus, “Dengan demikian kita
telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya,
sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan
Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” Rom. 6:4.
5)
Kelima,
untuk menuntaskan karya keselamatan Allah. Karya keselamatan Allah tidak
berakhir pada kematian Kristus di kayu salib, namun disempurnakan oleh
kemenangan Kristus atas maut, yaitu dengan kebangkitan-Nya. Rasul Paulus
menuliskan “yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan
dibangkitkan karena pembenaran kita.” (Rom. 4:25)
f.
Seperti
apakah Tubuh Yesus yang bangkit?
Dalam kisah-kisah penampakan-Nya,
Yesus yang telah bangkit bisa berhubungan langsung dengan murid-murid-Nya.
Yesus memastikan bahwa tubuh-Nya adalah benar-benar tubuh diri-Nya. Untuk
meyakinkan hal itu kepada para murid-Nya, Ia membiarkan diri-Nya diraba (bdk.
Luk. 24:39; Yoh. 20:27), duduk makan bersama mereka (bdk. Luk. 24:30.41-43;
Yoh. 21:9.13-15). Pada saat menampakkan diri, Yesus memastikan kepada para
murid-Nya bahwa Ia bukan hantu (bdk. Luk. 24:39). Yesus meyakinkan bahwa tubuh
yang baru bangkit sebagaimana Ia berdiri di depan mereka, adalah benar-benar
tubuh yang sama dengan tubuh yang pernah disiksa dan disalibkan, itulah
sebabnya Ia menunjukkan bekas luka-Nya (bdk. Luk. 24:40; Yoh. 20:20,27).
Tetapi tubuh Yesus yang hadir di
hadapan mereka itu sekaligus tubuh rohani, tubuh yang hadir dalam
kemuliaan-Nya, yang memungkinkan kehadiran-Nya tidak lagi terikat pada tempat
dan waktu, tetapi bisa hadir di mana saja dan kapan saja sesuai dengan
kehendak-Nya (bdk. Mat, 28:9,16-17; Luk, 24:15,36; Yoh, 20:14,19,26; 21:4).
Tubuh kebangkitan adalah tubuh yang rohani, yang illahi, yang mulia yang bisa
hadir secara tersamarkan dari wujud Yesus yang pernah mereka kenal sebelumnya.
Ia hadir secara tersamar dalam dalam sosok seorang tukang kebun (bdk. Yoh,
20:14-15) atau “dalam satu bentuk lain”(Mrk. 16:12).
Kebangkitan Yesus bukan berarti
Yesus hidup kembali dalam kehidupan duniawi seperti sebelum kematian-Nya. Ia
tidak hidup lagi seperti yang dialami oleh puteri Yairus, pemuda Naim, dan
Lasarus, yang setelah dibangkutkan dari maut masih bisa hidup seperti semula.
Tubuh Yesus yang bangkit adalah tubuh yang dipenuhi kuasa Roh Kudus, tubuh yang
ilahi, atau dalam istilah Paulus “ Tubuh Yang surgawi” (bdk. 1Kor. 15:35-50).
3. Guru
mengajak peserta didik membaca dan merenungkan teks 1Kor. 15: 3-8; 14,17, 20-23
untuk mendalami makna kebangkitan Yesus Kristus.
Kebangkitan
Yesus dan Kebangkitan Kita
3Sebab yang sangat penting telah
kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa
Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
4bahwa Ia telah dikuburkan, dan
bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
5bahwa Ia telah menampakkan diri
kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
6Sesudah itu, Ia menampakkan diri
kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih
hidup sampai sekarang, tetapi beberapa diantaranya telah meninggal.
7Selanjutnya, Ia menampakkan diri
kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
8Dan yang paling akhir dari
semuanya itu, Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang
lahir sebelum waktunya Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka
sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
14Tetapi andaikata Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan
kamu.
17Dan jika Kristus tidak dibangkitkan,
maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
20Tetapi yang benar ialah, bahwa
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari
orang-orang yang telah meninggal.
21Sebab, sama seperti maut datang karena
satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu
orang manusia.
22Karena sama seperti semua orang
mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan
kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
23Tetapi tiap-tiap orang menurut
urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi
milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
4. Guru
mengajak para peserta didik mendalami isi/pesan dari kutipan dengan
pertanyaan-pertanyaan berikut:
a)
Apa
isi pokok yang terkandung dalam 1Korintus 15: 3-8?
b)
Apa
isi pokok yang terkandung dalam 1Korintus 15: 14 dan17?
c)
Apa
isi pokok yang terkandung dalam 1Korintus 15: 20-23?
d)
Apa
maknanya bagi kita sekarang?
5. Guru
dapat memberikan peneguhan berikut:
Makna
Kebangkitan Kristus bagi Kita.
a.
Pertama:
Yesus yang bangkit menjadi landasan iman kita. Rasul Paulus menulis sebagai
berikut: “Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan
sia-sialah juga kepercayaan kamu” (1Kor. 15:17). Kebangkitan-Nya menjadi bukti
bahwa pengajaran dan pernyataan Yesus bahwa Dia sungguh Allah benar adanya. Pun
pula nubuat tentang kebangkitan terpenuhi dalam diri Yesus “Dan kami sekarang
memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan
kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka,
dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua:
Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.” (Kis. 13:32-33).
Dengan demikian, kebangkitan Yesus dari alam maut menjadi landasan iman kita.
Kita percaya, berkat iman akan kebangkitan, kita memandang bahwa kematian hanya
merupakan tahap dalam perjalanan hidup manusia menuju hidup abadi.
b.
Kedua:
Pintu surga terbuka untuk kita. Dengan kebangkitan Kristus, maka terbukalah
pintu masuk menuju kehidupan baru, yaitu hidup yang dibenarkan oleh Allah atau
hidup yang penuh rahmat Allah. Dikatakan dalam Roma 6:4 “Supaya seperti Kristus
telah dibangkitkan dari antara orang mati demikian juga kita akan hidup dalam
hidup yang baru.” Hidup yang baru, yaitu hidup di dalam rahmat, memungkinkan
kita untuk dapat menjadi saudara Kristus dan menjadi anak-anak Allah di dalam
Kristus.
c.
Ketiga:
Kita pun akan dibangkitkan. Kepercayaan akan besarnya rahmat Allah yang telah
membangkitkan Yesus Kristus, membuka harapan baru kepada kita, bahwa pada
saatnya nanti, setiap orang yang percaya kepada-Nya dan hidup menurut
teladan-Nya, akan dibangkitkan bersama dengan Kristus dan kemudian hidup
berbahagia untuk selama-lamanya bersama dengan Kristus dalam persatuan abadi
bersama Allah Bapa dalam persekutuan dengan Roh Kudus.
Langkah Ketiga: Memahami Peristiwa Kenaikan Tuhan ke Surga dan
Maknanya
1. Guru
mengajak peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk membaca teks Kis. 1:1-11
dan menemukan pesannya.
a.
Roh
Kudus Dijanjikan
1Hai Teofilus, dalam bukuku yang
pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,
2sampai pada hari Ia terangkat.
Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul
yang dipilih-Nya.
3Kepada mereka Ia menunjukkan
diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia
membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang
menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
4Pada suatu hari ketika Ia makan
bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan
menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian
kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku.
5Sebab Yohanes membaptis dengan
air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
b.
Yesus
Terangkat ke Sorga
6Maka bertanyalah mereka yang
berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan
bagi Israel?"
7Jawab-Nya: "Engkau tidak
perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut
kuasa-Nya.
8Tetapi kamu akan menerima kuasa,
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem
dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
9Sesudah Ia mengatakan demikian,
terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan
mereka.
10Ketika mereka sedang menatap ke
langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih
dekat mereka,
11dan berkata kepada mereka:
"Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus
ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara
yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
c. Tugas
Diskusi:
1)
Inventarisasikan
kata atau kalimat yang belum dipahami!
2)
Rumuskan
2 pertanyaan untuk dijawab oleh kelompok lain berkaitan dengan pembahasan tema
Kenaikan Yesus ke surga!
3)
Berapa
lama setelah Yesus bangkit, Yesus masih bersama mereka?
4)
Apa
yang dilakukan Yesus selama masa itu?
5)
Mengapa
Yesus berpesan untuk tidak meninggalkan Yerusalem?
6)
Apa
yang dikatakan malaikat kepada para murid setelah Yesus terangkat ke surga?
2. Setelah
selesai, guru menginventarisasi kata atau kalimat yang belum dipahami, lalu
meminta salah satu kelompok untuk menjawab. Bila tidak ada kelompok yang bisa
menjawab, guru dapat memberi penjelasan.
3. Guru
menginventarisasi pertanyaan dari tiap kelompok. Lalu menunjuk salah satu
kelompok untuk menjawab pertanyaan tersebut.
4. Guru
dapat melanjutkan dengan menyampaikan informasi tentang peristiwa Kenaikan
Yesus dan maknanya bagi hidup beriman. Atau meminta peserta didik membacanya
dalam Buku Siswa.
a.
Kenaikan
Yesus Kristus ke Surga
Selama empat puluh hari setelah
kebangkitan, Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya. Selama itu pula
kehadiran-Nya masih dikenali para murid-Nya (bdk. Mrk. 16:12; Luk. 24:15; Yoh.
20:14-15; 21:4). Ia hadir di tengah mereka, makan dan minum bersama
murid-murid- Nya (bdk. Kis. 10:41) dan mengajar mereka mengenai Kerajaan Allah
(bdk. Kis1:3). Yesus mengakhiri kebersamaan dengan para murid-Nya dengan
pemberian tugas untuk mewartakan Injil, dan menjanjikan kuasa Roh Kudus (bdk.
Kis. 1:8). Kemudian “Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka,
terangkatlah Ia ke Surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah” (Mrk. 16:19)
Gereja mengimani bahwa Kristus
naik ke surga dengan tubuh dan jiwa-Nya. Yesus adalah Allah yang menjelma
menjadi manusia dan terlibat dalam kehidupan manusia secara nyata, kecuali
dalam hal dosa. Walaupun Yesus mengalami kematian seperti nasib manusia pada
umumnya, tetapi kematian tidak memisahkan kodrat ke-Allahan-Nya,
Yesus senantiasa berada bersama
dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Dengan kenaikan-Nya ke Surga – dengan
tubuh dan jiwa – maka Yesus membawa persatuan kodrat kemanusiaan-Nya yang telah
mulia bersama dengan ke-Allahan-Nya.
Kenaikan Kristus ke Surga berbeda
dengan pengangkatan Bunda Maria ke Surga. Bunda Maria diangkat ke Surga karena
kekuatan Allah, sedangkan Kristus naik ke Surga karena kekuatan-Nya sendiri –
karena Dia adalah sungguh Allah. Rasul Paulus menegaskan: “Ia yang telah turun,
Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk
memenuhkan segala sesuatu.” (Ef. 4:10). Dengan demikian, Yesus naik ke Surga
dan ditinggikan lebih tinggi dari segala sesuatu baik di bumi maupun di Surga,
bahkan segala sesuatu diletakkan di bawah kaki Kristus (lih. Ef. 1:20-22).
Kenaikan Yesus Kristus ke Surga,
mempunyai makna bahwa Ia ditinggikan dengan setinggi-tingginya. Perkataan
“Duduk di sebelah kanan Allah Bapa.” mengandung makna bahwa Yesus Kristus
sehakikat dengan Bapa dalam kemuliaan dan kehormatan. Duduk di sebelah kanan
Bapa menjadi simbol awal kekuasaan-Nya sebagai Mesias. Dengan demikian
penglihatan nabi Daniel dipenuhi dalam diri Yesus: “KepadaNya diberikan
kekuasaan, kemuliaan, dan kekuasaan sebagai raja. Segala bangsa, suku bangsa,
dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal dan tidak akan lenyap.
Kerajaan-Nya tidak akan musnah” (Dan. 7:14). Sejak saat ini para Rasul menjadi
saksi- saksi “kekuasaan-Nya”, yang “tidak akan berakhir” (Syahadat Nicea-
Konstantinopel).
b.
Makna
Kenaikan Yesus ke Surga bagi Kita.
Berkat kenaikan Yesus ke surga,
maka:
1)
Pertama,
Kristus adalah Sang Pemimpin kita. Ia akan membawa serta kita semua yang
percaya dan bergabung dengan Dia masuk dalam kemuliaan surgawi. Kristus adalah
Kepala Gereja dan kita adalah Tubuh-Nya (lih. Ef. 5:23; bdk. Ef. 2:13), maka
kalau Kristus naik ke Surga dengan kodrat-Nya sebagai manusia dan Allah, maka
kita sebagai anggota-anggota-Nya juga akan diangkat ke Surga dengan tubuh dan
jiwa kita, sebagaimana yang telah Ia janjikan semasa hidup-Nya untuk
menyediakan tempat bagi kita (lih. Yoh. 14:2).
2)
Kedua,
Kristus menjadi Pengantara Kita pada Bapa. Berkat kenaikan Kristus ke Surga,
kita dapat sepenuhnya mempercayai Kristus. Dia tidak hanya menjanjikan tempat
di Surga, tetapi telah menunjukkan kepada para murid, Dia sendiri terlebih
dahulu naik ke Surga. Dengan kenaikan- Nya ke Surga, maka Dia dapat menjadi
Pengantara kita kepada Allah Bapa (Lih. Ibr. 7:25), sehingga kita yang berdosa
dapat mempunyai kepercayaan yang besar akan belas kasih Allah (lih. 1Yoh. 2:1).
3)
Ketiga,
kita dipanggil untuk hidup berfokus hal-hal surgawi. Setelah kebangkitan-Nya
dan sebelum kenaikan-Nya ke Surga, para rasul bertanya, “Tuhan, maukah Engkau
pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” (Kis. 1:6). Para rasul yang
pada waktu itu masih belum mengerti secara penuh akan Kerajaan Allah, masih
berharap bahwa setelah kebangkitan-Nya, Kristus akan memulihkan kejayaan
Kerajaan Israel. Namun, dengan kenaikan Kristus ke Surga, maka Kristus sekali
lagi menegaskan bahwa kerajaan-Nya bukan dari dunia ini namun dari Surga (lih.
Yoh. 18:36). Oleh karena itu, sebagai umat beriman, yang telah dibangkitkan
bersama dengan Kristus melalui Sakramen Baptis kita diajak senantiasa mencari
perkara-perkara surgawi, jangan sampai hanya memikirkan perkara-perkara duniawi
(lih. Kol. 3:1-2).
5. Ayat
untuk Direnungkan:
Sebab jika kamu mengaku dengan
mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”. (Roma
10:9)
Langkah Keempat: Refleksi dan Aksi
1. Refleksi.
Guru
memberi pengantar refleksi, misalnya:
Walaupun Yesus sekarang berada di
Surga bersama Bapa, tetapi kehadiran- Nya bisa kita rasakan. Ia hadir melalui
sabda-Nya. Setiap saat kita membaca Kitab Suci, kita merasakan Yesus yang hadir
dan bersabda kepada kita. Sejauhmana kamu setia membaca Kitab Suci?
Ia hadir dalam sakramen-sakramen.
Dalam sakramen Kristus hadir untuk menyelamatkan. Secara khusus, Yesus hadir
dalam Ekaristi, terutama komuni. Tubuh (dan darah) Kristus yang kita terima
saat Ekaristi, merupakan tanda kehadiran Yesus Kristus dalam diri kita. Ia
hadir untuk menguatkan iman kita. Sejauhmana kamu setia dalam mengikuti
Ekaristi?
Ia hadir melalui para pemimpin
Gereja. Merekalah wakil Kristus di dunia; melalui mereka Yesus hadir sebagai
imam, raja dan nabi. Sejauhmana kita menaruh hormat dan taat kepada para
pemimpin Gereja sebagai wakil Kristus?
Ia hadir dalam sesama-Nya yang
miskin dan menderita, yang terpenjara hidupnya, yang buta mata hatinya, yang
gelap nuraninya, yang disingkirkan sesamanya. Sejauhmana selama ini kalian
meneladan Yesus yang peduli terhadap sesamanya?
Semua tanda kehadiran Kristus itu,
hanya mungkin dapat dirasakan bilamana kita sungguh-sungguh percaya kepada Dia.
.......hening......
Sekarang,
tuliskan hasil permenunganmu dalam buku jurnal/catatanmu.
2. Aksi.
Guru
meminta peserta didik membuat rencana yang akan dilakukan dalam upaya
menghayati kehadiran Kristus yang bangkit dan naik ke surga. Perintah tugas:
Pilihlah dari empat bentuk kehadiran Yesus Kristus pada masa kini, kehadiran
mana yang selama ini kurang mendapat perhatian dalam hidupmu? Buatlah rencana konkret
apa yang akan kalian lakukan untuk menanggapi kehadiran Yesus dalam bentuk
kehadiran yang kalian pilih. Buatlah laporan singkat atas rencanamu itu.
Doa Penutup
Bapa, Engkau memulihkan umat-Mu ke
kehidupan kekal dengan membangkitkan Yesus Kristus, Putramu dari kematian.
Kuatkan iman dan harapan kita.
Semoga kami tidak pernah ragu
bahwa Engkau akan memenuhi janji yang Engkau berikan kepada kami.
Doa ini kami sampaikan melalui
Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan memerintah bersama Dikau dan
Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar